Perforasi Prangko

edustudytour.com – Apakah Anda pernah memperhatikan deretan lubang-lubang kecil di sisi prangko? Lubang-lubang kecil ini disebut dengan istilah “perforasi.” Perforasi memiliki peran penting dalam memudahkan proses pemisahan prangko dari lembarannya. Tanpa adanya perforasi, memisahkan prangko bisa jadi sulit dan berisiko merusak kertas prangko itu sendiri. Untuk mengukur ukuran atau kepadatan perforasi pada prangko, para kolektor biasanya menggunakan alat yang disebut odontometer.

Berdasarkan informasi dari situs Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, perforasi pada prangko dibuat dengan teknik khusus yang menciptakan lubang-lubang kecil pada kertas prangko. Proses ini membuat prangko dapat dipisahkan satu sama lain dengan mudah, tanpa merusak permukaannya. Inovasi ini sangat penting dalam dunia filateli (ilmu tentang prangko dan benda pos lainnya) karena memastikan prangko tetap utuh dan rapi saat digunakan.

Apa Itu Prangko dan Perannya dalam Pengiriman

Secara umum, prangko merupakan benda pos yang berfungsi sebagai tanda pelunasan biaya layanan pos. Prangko menampilkan ciri khas budaya atau sejarah bangsa melalui desain visual yang terdapat pada permukaannya. Selain itu, prangko juga berfungsi sebagai tanda pembayaran resmi dalam pengiriman surat dan dokumen. Dibuat dari kertas khusus, prangko dicetak dengan nilai nominal tertentu dan biasanya dihiasi dengan gambar atau motif khas yang menarik. Dengan menempelkan prangko pada surat atau paket, pengirim menunjukkan bahwa biaya pengiriman telah dibayar lunas.

Tahukah Anda bahwa ukuran prangko pertama yang pernah dicetak adalah 25 x 18 mm? Ukuran ini kemudian berkembang sesuai kebutuhan. Prangko terkecil di dunia dimiliki oleh Jerman dengan ukuran hanya 9 x 9 mm, sementara prangko terbesar pernah dibuat di Amerika Serikat dengan ukuran yang mengesankan, yakni 53 x 97 mm.

Fungsi Prangko dalam Kehidupan

Selain sebagai alat pembayaran dalam pengiriman pos, prangko memiliki berbagai fungsi yang menarik:

  1. Sebagai Alat Pembayaran: Prangko merupakan bukti bahwa biaya pengiriman sudah dilunasi, sehingga surat atau paket bisa diterima oleh pihak pos untuk dikirimkan.
  2. Sebagai Objek Koleksi: Banyak orang di seluruh dunia mengoleksi prangko sebagai hobi. Ragam desain prangko yang indah dan bersejarah menjadi daya tarik tersendiri bagi para kolektor.
  3. Sebagai Alat Dokumentasi Sejarah: Dalam penelitian sejarah dan komunikasi, prangko digunakan sebagai alat dokumentasi. Setiap desain prangko mengandung nilai sejarah atau budaya yang mencerminkan suatu periode waktu.

Mengenal Komponen Utama pada Prangko

Dilansir dari jurnal Perancangan Media Informasi Buku Ensiklopedia Mengenai Visual Prangko Pada Masa Orde Baru (1966-1980) oleh Ima Amalliyah (2011), prangko memiliki beberapa komponen utama yang membuatnya unik dan berfungsi dengan baik. Berikut adalah komponen-komponen tersebut:

  1. Nama atau Identitas Negara: Setiap prangko menampilkan nama atau identitas negara penerbitnya. Hal ini memudahkan pengenalan asal-usul prangko tersebut.
  2. Harga Nominal: Prangko biasanya mencantumkan harga nominal yang menandakan nilai atau biaya yang telah dibayarkan. Pada beberapa jenis prangko, cukup dicantumkan tulisan seperti “Air Mail” untuk menandakan bahwa prangko tersebut ditujukan untuk pengiriman udara.
  3. Gambar atau Desain Prangko: Desain gambar yang terdapat pada prangko mencerminkan berbagai tema, seperti pahlawan nasional, flora dan fauna, peringatan hari besar, dan sebagainya. Gambar-gambar ini menjadi salah satu daya tarik utama dari prangko.
  4. Tipografi atau Teks: Setiap prangko memiliki teks yang memberikan informasi tambahan seperti nama negara, nominal, atau pesan tertentu.
  5. Perforasi: Inilah deretan lubang-lubang kecil di sisi prangko yang berguna untuk mempermudah pemisahan satu prangko dari prangko lainnya tanpa merusak kertasnya.
  6. Margin atau Ruang Kosong: Area kosong di sekitar gambar utama ini berfungsi sebagai bingkai dan memperindah tampilan keseluruhan prangko.
  7. Lem pada Bagian Belakang: Bagian belakang prangko dilengkapi dengan lem khusus yang memungkinkan prangko ditempelkan pada surat atau dokumen.
  8. Watermark: Tanda air (watermark) digunakan pada beberapa prangko untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap pemalsuan.
  9. Perfin: Lubang kecil yang membentuk inisial atau pola di tengah prangko ini dikenal sebagai perfin. Biasanya, ini digunakan untuk mengidentifikasi prangko milik instansi tertentu.
  10. Berwarna: Prangko hadir dalam berbagai warna yang menarik dan berbeda-beda untuk membedakan desain, denominasi, atau edisi tertentu.

Dengan berbagai komponen ini, prangko bukan hanya sekadar alat pembayaran tetapi juga karya seni mini yang merekam sejarah, budaya, dan identitas suatu bangsa. Bagi banyak orang, prangko menjadi pengingat atas berbagai peristiwa penting dan warisan budaya yang berharga.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *